BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah
teknik dalam pembelajaran didefinisikan dengan cara-cara dan alat yang
digunakan oleh guru dalam rangka mencapai suatu tujuan, langsung dalam
pelaksanaan pelajaran pada waktu itu.
Menurut
Radhi al-Hafidh, teknik dalam pembelajaran, bersifat implementasional saat
proses belajar berlangsung untuk mencapai sasarannya.
Teknik dalam
pembelajaran, merupakan penjelasan dan penjabaran suatu metode pembelajaran,
maka sudah barang tentu bahwa kutipan definisi teknik tersebut di atas perlu
dilengkapi dengan pijakan pada metode tertentu. Teknik dalam pembelajaran
bersifat taktis, dan centderung bernuansa siasat.
Dengan
demikian maka penulis dapat memahami bahwa teknik dalam pembelajaran dapat didefinisikan sebagai daya
upaya, atau usaha-usaha yang ditempuh oleh seseorang guru dalam rangka untuk
mencapai suatu tujuan pengajaran dengan cara yang paling praktis, namun tetap
harus selalu merujuk dan berpijak pada metode tertentu.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik Pembelajaran
Menurut Kamus Dewan (edisi
ketiga), tehnik adalah pengetahuan tentang cara mencipta sesuatu hasil seni
seperti muzik, karang-mengarang dan sebagainya.
Menurut Edward M. Anthony
mendefinisikan tehnik adalah suatu cara strategi atau taktik yang digunakan
oleh guru untuk mencapai hasil yang maksimum pada waktu mengajar pada bagian
pelajaran tertentu.
Menurut Kamaruddin Hj. Husin
& Siti Hajar Hj. Abdul Aziz dalam bukunya Pengajian Melayu III : Teknik
bisa didefinisikan sebagai pengendalian suatu organisasi yang benar-benar
berlaku di dalam pengajaran yang digunakan untuk mencapai suatu objektif.
Teknik merupakan suatu alat
yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah
dipilih untuk peserta didik. Tehnik yang dipilih haruslah sesuai dengan
pelajaran yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang digunakan.
B. Macam- macam teknik pembelajaran
1. Teknik Diskusi
Diskusi adalah
sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut
berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan
benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik
inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan
menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar
mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam
teknik ini terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang
terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat
juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar.
Tehnik
diskusi merupakan suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang
dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan
argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
Diskusi ditinjau dari tujuannya
dibedakan menjadi :
(1). The
Social Problem Meeting, merupakan tehnik pembelajaran dengan tujuan berbincang-bincang menyelesaikan masalah
sosial di lingkungan;
(2). The
Open ended Meeting, berbincang bincang mengenai masalah apa saja yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dimana kita berada;
(3). The
Educational Diagnosis Meeting, berbincang-bincang mengenai tugas/pelajaran
untuk saling mengoreksi pemahaman agar lebih baik.
Tujuan tehnik ini adalah :
1)
Memotivasi
atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis,
mengeluarkan
pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
2)
Mengambil
suatu jawaban aktual atau satu rangkaian jawaban yang
didasarkan
atas pertimbangan yang seksama.
Macam-macam diskusi yaitu :
1)
Diskusi informal
Merupakan
diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang
dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar
diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila
penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi
informal.
Adapun
langkah dalam diskusi informal adalah :
(1).
menyampaikan problema;
(2).
pengumpulan data;
(3).
alternatif penyelesaian;
(4).
memlilih cara penyelesaian yang terbaik.
2)
Diskusi formal
Merupakan
diskusi yang pada pelaksanaannya diadakan secara resmi, peserta diskusinya
adalah orang-orang yang diundang untuk menghandiri diskusi yang diselenggarakan
oleh instansi terkait.
3)
Diskusi panel
Merupakan
diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang mendiskusikan objek tertentu dengan
cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator. Jika dalam diskusi
tersebut melibatkan partisipasi audience/pengunjung disebut panel forum.
Diskusi
panel ialah diskusi yang terdiri atas
seorang pemimpin, sejumlah peserta, dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi
ini tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti
jalannya diskusi dengan seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara
pemimpin dan peserta, peserta dan pendengar, pemimpin merangkum hasil
tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian mengajak pendengar ikut mendiskusikan
masalah tersebut sekitar separuh dari waktu yang tersedia
4)
Diskusi simpusium
Ialah diskusi yang berupa sebuah pertemuan ilmiah untuk mengetengahkan atau
membandingkan berbagai pendapat atau sikap mengenai suatu masalah yang diajukan
oleh sebuah panitia. Uraian pendapat dalam simposium ini diajukan lewat kertas
kerja yang dinamakan prasaran. Dan beberapa prasaran yang disampaikan dalam simposioum
harus berhubungan.
Orang yang mengajukan prasaran, yang dinamakan pemrasaran, berkewajiban
untuk :
(1) Membuat makalah atau prasaran,
(2) Menepati waktu yang diberikan,
(3) Menjawab setiap pertanyaan dengan singkat dan tepat.
Diskusi
simpusium merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas berbagai
aspek dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan ini sering menggunakan sidang
paralel, karena ada beberapa orang penyaji. Setiap penyaji menyajikan karyanya
dalam waktu 5-20 menit diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari
audience/peserta. Bahasan dan sanggahan dirumuskan oleh panitia sebagai hasil
simposium. Jika simposium melibatkan partisipasi aktif pengunjung disebut
simposium forum. 7. Colloqium, strategi diskusi yang dilakukan dengan
melibatkan satu atau beberapa nara sumber (manusia sumber) yang berusaha
menjawab pertanyaan dari audience. Audience menginterview nara sumber
selanjutnya diteruskan dengan mengundang pertanyaan dari peserta (audience)
lain Topik dalam diskusi ini adalah topik baru sehingga tujuan utama dari
diskusi ini adalah ingin memperoleh informasi dari tangan pertama.
Persiapan-persiapan yang perlu untuk menyelenggarakan simposium, yaitu:
(1) Memilih dan merumuskan masalah,
(2) Menetapkan tujuan,
(3) Menempatkan pembicara berdasarkan sumbangannya dalam mencapai
tujuan,
(4) Menetapkan pemimpin,
(5) Menjelaskan kepada pemimpin dan pembicara tentang
tujuan simposium, waktu yang
tersedia, dan tata cara yang berlaku.
Kelebihan Tehnik Diskusi :
æ Terjadi interaksi yang tinggi antara komunikator dan komunikan
æ Dapat membantu siswa untuk berfikir lebih kritis
æ Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis,
mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
Kekurangan Tehnik Diskusi :
æ Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu
æ Tidak semua argument bisa dilayani atau di ajukan untuk dijawab
Tujuan Tehnik Diskusi: untuk
memotifasi dan memberi stimulasi kepada siswa agar berpikir dengan renungan
yang dalam
2. Teknik Kerja Kelompok
Teknik kerja kelompok adalalah
suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu
kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka bekerja bersama dalam
memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai
tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.
Tujuah tehnik kerja kelompok :
æ Agar siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka
æ Agar guru dapat lebih memperhatikan kemampuan siswa
æ Agar para siswa bisa menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu
masalah
æ Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa serta mengerjakan
ketrampilan berdiskusi
3. Teknik Penemuan (Discovery) dan Simulasi
a. Tehnik penemuan
Teknik penemuan merupakan proses dimana seorang siswa
melakukan proses mental yang harus mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau
prinsip. Yang dimaksud proses mental ialah mengamati, mencerna, mengerti
menggolong-golongkan, membuat dugaan membuat kesimpulan dan lain sebagainya.
Sedangkan prinsip ialah siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami mental
itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberiakan instruksi.
Kelebihan
tehnik penemuan :
æ Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa
æ Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan
maju sesuai dengan kampuan masing-masing
æ Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta
penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau pengarahan siswa.
æ Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau
individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.
Kelemahan
tehnik penemuan :
æ Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses
pengertian saja
æ Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif
æ Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental
æ Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil
æ Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran
tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.
b. Tehnik simulasi
Tehnik
simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan tingkah laku seseorang
untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat
menghindari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat
sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan sebagai orang lain.
Kelebihan
tehnik simulasi :
æ Dapat menyenangkan siswa
æ Untuk mengembangkan kreatifitas siswa
æ Eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya
æ Mengurangi hal-hal yang verbalistik
æ Menumbuhkan cara berfikir yang kritis
Kelemahan
tehnik simulasi :
æ Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat dilaporkan oleh riset
æ Terlalu mahal biayanya
æ Banyak orang meragukan hasilnnya karena sering tidak diikutsertakan
elemen-elemen penting
æ Menghendaki pengelompokan yang fleksibel
æ Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa
4.
Tehnik
Inquiry
Inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru membagi
tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan.
Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok
kemudian dibuat laporan yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara
luas atau melalui pleno sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.
Tehnik inquiry merupakan
kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri.
Joyce (Gulo, 2005)
mengemukakan kondisi- kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya
kegiatan inquiry bagi siswa, yaitu :
æ
aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka
dan permisif yangmengundang siswa berdiskusi;
æ
berfokus pada
hipotesis yang perlu diuji kebenarannya; dan
æ
penggunaan
fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran dibicarakanvaliditas
dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya dalam pengujian hipotesis.
æ
Guru dalam mengembangkan sikap
inquiry di kelas mempunyai peranansebagai konselor, konsultan, teman yang
kritis dan fasilitator. Ia harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman
kelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok.
Kelebihan tehnik inquiry
æ Mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat
obyektif, jujur, dan terbuka
æ Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang
æ Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa
æ Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang
baru
æ Mendorong siswa untuk berffikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri
Kelemahan tehnik inquiry
æ Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk berfikir
memperoleh pengertian tentang konsep
5.
Tehnik
eksperimen dan demonstrasi
a. Tehnik Eksperimen
Tehnik eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa
diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan
itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.
Kelebihan tehnik eksperimen
æ Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah
æ Mereka lebih aktif berfikir dan membuktikan sendiri kebenaran suatu teori
æ Siswa dalam melaksanakan eksperimen selain memperoleh ilmu pengetahuan juga
menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan menggunakan alat-alat percobaan
Kelemahan tehnik eksperimen
æ Seorang guru harus benar-benar menguasai materi yang diamati dan harus
mampu memanage siswanya
æ Memerlukan waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan yang lain
b. Tehnik
Demonstrasi
Tehnik demonstrasi merupakan tehnik mengajar dimana seorang instruktur atau
tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.
Kelebihan tehnik demonstrasi
æ Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan
æ Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat
diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit
æ Memberi motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar
æ Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung.
Kelemahan tehnik demonstrasi
æ Bila alatnya terlalu kecil atau penempatannya kurang tepat menyebabkan
demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh seluruh siswa
æ Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung
terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa
æ 6.
Tehnik Karya Wisata
Tehnik karya wisata merupakan tehnik mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
Kelebihan tehnik karya wisata
:
æ Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para
petugas obyek karya wisata itu serta mengalami dan menghayati langsung
æ Siswa dapat melihat kegiatan para petugas secara individu atau kelompok dan
menghayatinya secara langsung
æ Siswa dapat bertanya jawab menemukan sumber informasi yang pertama untuk
memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi
æ Siswa memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang
terintegrasi
Kelemahan tehnik karya wisata
:
æ Karena dilakukan diluar sekolah dan jarak yang cukup jauh maka memerlukan
transport yang mahal dan biaya yang mahal
æ Menggunakan waktu yang lebih panjang dari pada jam sekolah
æ Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka perlu
bantuan dari sekolah
7. Teknik Ceramah
Teknik ceramah ialah cara
mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah
pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan pengetahuannya kepada siswa
secara lisan atau ceramah.
Tehnik ceramah adalah : memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah
murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain tehnik ini adalah sebuah
tehnik mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan
kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Tehnik ini
disebut juga dengan tehnik kuliah atau
tehnik pidato.
Kelebihan tehnik ceramah
æ Materi yang diberikan terurai dengan jelas
Kekurangan tehnik ceramah
æ Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada
guru saja.
æ Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru,
meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar
æ Untuk bidang studi agama, tehnik ceramah ini masih tepat untuk
dilaksanakan. Misalnya, untuk materi pelajaran akidah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1). Teknik merupakan suatu alat
yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah
dipilih untuk peserta didik. Tehnik yang dipilih haruslah sesuai dengan
pelajaran yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang digunakan.
2). Diskusi adalah sebuah
interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok
tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan
benar.
3).
Teknik kerja kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam
kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok.
4).
Teknik penemuan merupakan proses dimana seorang siswa melakukan proses
mental yang harus mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip.
5). Tehnik
eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa diajak untuk
beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan
dikelas dan di evaluasi oleh guru. Tehnik demonstrasi merupakan
tehnik mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan,
memperlihatkan suatu proses.
6). Teknik ceramah ialah cara
mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah
pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan pengetahuannya kepada siswa
secara lisan atau ceramah.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah Bahri Syaiful dan
Zain Aswan,2006,Strategi Belajar Mengajar,Jakarta, PT. Rineka Cipta
Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
B.
C.
D.
Peluang Bisnis 2016
BalasHapusSegera Amankan Posisi Anda, Segera JOIN bersama
Komunitas Paytren, bisnis terbaru Ustadz Yusuf Mansur
Dengan Produk V-pay ( Virtual Payment ) Anda akan
dimudahkan dalam hal urusan pembayaran listrik,
telpon, pulsa, PDAM, TV Berbayar, Internet, Asuransi,
Kartu Kredit dan lain-lain. Transaksi dapat dilakukan
melalui Website, SMS, Android, BlackBerry, iPhone dan YM.
Ini Bukan Gurauan, Nyesel deh kalau
Gak Liat Info Peluang Bisnis Dahsyat ini.
Silahkan Kujungi : KLIK DISINI
Terimakasih,
MUKHTAR
mukhtarnanaajiani@gmail.com
SALAM SUKSES SELALU
BalasHapus